Apakah Tubuh Perempuan Selalu Menjadi Miliknya?
Desember 24, 2017
Perempuan, sosok yang selalu menarik untuk dibicarakan. Perempuan, sosok yang selalu menjadi sorot utama dalam kehidupan. Ia menjadi menarik untuk selalu dibicarakan karena memiliki berbagai keunikan. Seperti halnya pembicaraan mengenai tubuh perempuan. Menjadi suatu hal yang sangat kompleks ketika dibicarakan oleh publik. Itulah yang menjadikan tubuh perempuan tidak 100% menjadi milik dirinya dengan seutuhnya.
Banyak ditemui bahwa stigma masyarakat mengenai sosok perempuan yang cantik dinilai dari penampilan tubuhnya, penilaian terhadap fisik tubuh perempuan. Konstruksi yang dibangun di masyarakat menenai perempuan seksi dilihat dari indikator "tubuhnya". Mereka dikatakan cantik dan menarik ketika memiliki bentuk tubuh yang menarik, dada yang menonjol, tinggi, dan berkulit putih. Itulah yang dinilai masyarakat sebagai sosok perempuan cantik dan menarik. Sangat jarang dari kalangan masyarakat luas menilai perempuan cantik dan menarik dinilai dari kemampuan pengetahuan serta skill yang dimiliki nya. Terkadang masyrakat juga masih menomor sekian kan penilaian perempuan dari kemampuan didalam dirinya.
Body Blaming: Hal ini juga memberikan penilaian terhadap tubuh perempuan, yang masih banyak dijumpai bully di media sosial. Body blaming juga terkadang dilakukan oleh sesama perempuan. Semakin memperkuat bahwa tubuh perempuan lagi-lagi tidak hanya dimilikinya secara penuh. Meskipun otoritas mengenai tubuh itu tetap berada di kehendaknya sendiri. Namun, kasus eksploitasi tubuh perempuan hingga saat ini semakin menambah.
Perbincangan mengenai tubuh perempuan di masyarakat masih menjadi topik menarik, bahkan terkadang menjadi lelucon masyarakat luas. Hal inilah yang menciptakan marginalisasi terhadap kaum perempuan. Dan memperkuat bahwa tubuh perempuan bukan keseluruhan menjadi otoritas yang harusnya dinilai oleh dirinya seorang.
Perbincangan mengenai tubuh perempuan di masyarakat masih menjadi topik menarik, bahkan terkadang menjadi lelucon masyarakat luas. Hal inilah yang menciptakan marginalisasi terhadap kaum perempuan. Dan memperkuat bahwa tubuh perempuan bukan keseluruhan menjadi otoritas yang harusnya dinilai oleh dirinya seorang.
0 komentar