Rindu untuk Kalian
November 17, 2014
Kawan, sudah setengah tahun kini
kita berpisah. Berpisah akan jarak antara kita. Apakah kalian tahu apa yang aku
rasakan saat tersadar bahwa kita sekarang telah jauh. Hanya satu kata yang aku
rasakan untuk rasa yang pernah kita jalin selama 1-3 tahun lebih ini, RINDU!
Ya, aku rindu akan keberadaan kalian di aktivitas keseharianku. Rindu akan
canda tawa kita yang tak pernah tersembuyikan tiap katanya.
Dahulu memang banyak yang bilang
kalo masa SMA itu ialah masa terindah dan terberat untuk di lupakan. Dan aku
ialah salah satu orang yang tak percaya akan hal tersebut, bagaimana mungkin
bisa demikian? Kita hanya bertatap muka selama 3 tahun, dan itupun aku juga
sudah terlalu sibuk dengan urusanku sendiri. Hingga akhirnya ku putusakn bahwa
itu sangat tidak mungkin. Dan aku yakin kalo nggak selebay itu.
Namun, kalian tahu bagaimana
keadaanku sekarang? Aku hanya termakan oleh legitimasi yang ku tolak
mentah-mentah tersebut. Kini ku benar sungguh merasakan kerinduan akan
kehadiran kalian disini, kota Apel ini. Bukan hanya kehadiran kalian di dalam
mimpi atau pesan BBM, Line yang hampir tiap hari ku terima. Tapi kehadiran
kalian secara konkret di kota ini. Sempat ku membayangkan akan keadaan kita
jikalau Tuhan mengizinkan bersama-sama lagi, mengadu canda tawa tanpa adanya
rasa ‘sungkan’.
Tersadar akan semua hal itu ku
tahu jika diriku ini dapat dikatakan culture schock saat pertama ku
menginjakkan salah satu universitas ternama di Kota Apel ini. Yang biasanya ku
bisa melihat canda tawa dari kalian yang apa adanya, penampilan acak-acakan tak
menghiraukan sekitar, hingga kebiasaan kalian yang masih berpegang teguh akan
ajaran Islam. Kini ku mulai menyaksikan kebalikan dari hal-hal itu. Aku merasa
bahwa lingkup yang ku jajaki sekarang ini lebih luas, lebih kompleks dan
otomatis aku juga harus bisa menghormati akan hak kebebasan dari individu
mereka sendiri.
Kawan, kini ku hanya ingin
mengabarkan jikalau salah satu temanmu yang bodoh ini sekarang sudah memiliki
teman baru yang lebih keren dari kalian. Teman yang… entah, ku tak tahu siapa
yang akan menjadi sahabatku kelak dari 33 manusia hebat perpus & arsip
tersebut.
0 komentar